Lewati ke konten utama

Cara Menanam Jahe Merah

Cara Menanam Jahe Merah

Cara Menanam Jahe Merah Di Kebun

Tekni menanam jahe ini cukup sederhana, silakan simak cara menanam jahe di kebun berikut ini:

Penanaman jahe merah biasanya memanfaatkan sistem tumpang sari, yakni dengan cara menanam tanaman lain selain jahe pada satu lahan yang sama. Hal ini cukup efektif bagi petani agar memiliki sumber perekonomian lain. Tanaman pendamping jahe ini adalah tanaman palawija seperti cabe, jagung dan lain-lain. Pembuatan lubang tanaman untuk jahe. Hal ini guna menghindari tumbuhnya jahe yang jelek akibat kondisi tanah dan air yang buruk. Apabila tidak dibuat lubang tanam untuk jahe, air bisa menyebar kemana-mana dan si jahe jadi kekurangan air. Kedalam lubang yang dibutuhkan antara 3 sampai 7,5 cm.

Cara tanam jahe yakni dengan cara meletakkan bibit jahe secara tertidur di dalam tanah, jadi posisinya tidak berdiri. Tanaman jahe sebaiknya ditanam pada permulaan musim hujan, sekitar bulan september atau oktober. Seperti yang sudah dikatakan tadi, bahwa jahe membutuhkna banyak air dalammasa tumbuhnya. Selanjutnya, proses pemeliharaan tanaman jahe merah. Untuk tumbuh baik dan berkualitas, tanaman jahe tidak bisa dibiarkan begitu saja tanpa perawatan. Berikut ini adalah perawatan untuk tanaman jahe:

1. Penyulaman

Adalah proses untuk melihat kembali, jahe yang tumbuh dan tidak tumbuh setelah 2 – 3 minggu ditanam. Bila bibit jahe tidak tumbuh atau mengalami kerusakan, maka sebaiknya buang jahe terebut agar tidak mengganggu pertumbuhan jahe yang lain.

2. Penyiangan tanaman pengganggu jahe

Penyiangan adalah proses memangkas dan membuang tanaman yang menggangu tumbuhnya jahe, biasanya rerumputan gajah akan tumbuh di sekeliling lokasi bibit jahe, hal tersebut akan menghambat pertumbuhan jahe, oleh karenanya penyiangan perlu adanya.

3. Pembubunan atau penggemburan tanah.

Semakin lama tanah tempat jahe bersemayam akan mengeras dan memadat. Hasilnya, tanaman jahe akan mengalami sedikit hambatan dalam menyerap air dan nutrisi.

Oleh karenanya, penggemburan tanah ini harus dilakukan. Penggemburan tanah dapat dilakukan selama 2 sampai 3 kali. Tanah cukup dicangkul tipis-tipis dengan jarak 30 cm saja dari lubang jahe.

4. Pemupukan

Bisa dengan menggunakan pupuk organik atau konvensional. Pemberian pupuk dapat dilakukan 3 sampai 4 kali selama masa penanaman jahe. Namun pemberian pupuk ini harus tetap terkontrol dan dalam kadar yang normal. Jangan memberikan pupuk yang berlebihan, sebab akan membuat tanaman jahe malah tidak tumbuh dengan baik.

5. Pengairan

Pengairan tidak terlalu dibutuhkan sebab jahe menyimpan air dalam tubuhnya, namun usahakan untuk menanam jahe pada awal musim hujan agar jahe mendapat pasokan simpanan air yang cukup.

6. Penyemprotan Hama

Proses ini juga diperlukan agar jahe tidak dimakan penyakit. Penyemprotan dilakukan dengan cara menyemprotkan pupuk organik yang dicampur multivitamin untuk menambah pertumbuhan jahe.

Pemanenan jahe merah dapat dilakukan bila jahe sudah berumur 10 sampai 12 bulan. sebelumnya ketika jahe sudah berumur 4 bulan, harus dipatahkan sebagian rimpangnya dan setengahnya dibiarkan tumbu sampai dewasa.

Ciri jahe merah yang siap panen adalah daunnya berubah menjadi kekuningan dan batang-batangnya mengering. Cara panen jahe sendiri adalah dengan cara menggali pelan-pelan tempat jahe diletakkan, penggalian harus sampai dasar dan akar-akar jahe agar tanaman tersebut tidak rusak. Jadi, cara panen jahe tidak asal dicabut seperti ketika mencabut singkong.

Cara panen jahe yang paling tepat adalah membongkar tanahnya dengan hati-hati menggunakan garpu atau cangkul. Setelah itu, bersihkan jahe dari tanah dan kotoran. Kemudian, jemur jahe di atas papan atau daun pisang selama 1 minggu, sebelum disimpan di tempat terbuka.

Baca Juga